Lawan Berat Menanti Arif Dwi Pangestu di Fase Gugur Panahan Olimpiade - Kompas
Hasil kualifikasi menempatkan Arif di peringkat ke-40. Ia akan bertemu pemanah semifinalis Olimpiade Tokyo 2020.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
· 3 menit baca
PARIS, KAMIS — Perjalanan awal Arif Dwi Pangestu di Olimpiade Paris 2024 menemui jalan terjal setelah menempati peringkat ke-40 pada babak kualifikasi cabang olahraga panahan recurve putra yang berlangsung di Invalides, Paris, Perancis, Kamis (25/7/2024) malam WIB. Hasil kualifikasi ini membuat Arif harus berhadapan dengan pemanah Taiwan, Tang Chih-chun, pada fase gugur. Tang merupakan lawan tangguh yang pada edisi Olimpiade Tokyo 2020 sukses melaju hingga semifinal.
Sebelum fase gugur, para pemanah menjalani babak kualifikasi untuk menentukan peringkat atau ranking. Pada babak kualifikasi ini, para pemanah menembak sebanyak 72 kali dalam 12 set atau enam tembakan anak panah setiap setnya.
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya.
Mulai BacaPemanah Korea Selatan berjaya dengan menempatkan dua wakilnya, Kim Woo-jin dan Kim Je-deok, di peringkat pertama dan kedua. Woo-jin jadi yang terbaik pada babak kualifikasi setelah mengumpulkan 686 poin, adapun Je-deok mengoleksi 682 poin.
Sementara Arif mengoleksi total 656 poin dengan mengenai inner 10 atau cincin ’X’ yang posisinya paling dalam pada papan target sebanyak tujuh kali. Untuk poin 10 atau titik sasaran tertinggi, Arif mampu mengenainya sebanyak 23 kali.
Baca juga: Diananda yang Lebih Nyaman, Dewasa, dan Perkasa
Torehan terbaik Arif pada babak kualifikasi muncul pada set ke-12 terakhir. Pada momen tersebut, Arif mampu mencetak poin sempurna, 60 poin, dengan satu kali mengenai X dan lima kali mengenai sasaran kuning (10 poin).
Capaian 656 poin bukanlah catatan terbaik Arif. Rekor perolehan poin terbaik Arif pada babak kualifikasi adalah ketika mengumpulkan total 665 poin pada 2023.
Walau demikian, perolehan poin kualifikasi ini sedikit lebih baik dibandingkan dengan Olimpiade Tokyo yang menjadi Olimpiade pertama Arif. Di Tokyo, Arif mengumpulkan 655 poin dan menempati peringkat ke-32.
Sistem seeding atau unggulan ini membuat para pemanah menghindari peringkat terbawah saat kualifikasi. Sebab pemanah peringkat bawah akan bertemu dengan lawan dari peringkat yang lebih tinggi. Total ada 64 pemanah yang berlomba di Olimpiade.
Dengan menempati peringkat ke-40, Arif akan berhadapan dengan Tang yang menempati peringkat ke-25. Pertandingan babak 64 besar antara Arif dan Tang akan berlangsung pada Selasa (30/7/2024) pukul 22.45 WIB.
Baca juga: Tembus Enam Besar, Diananda Choirunisa Ciptakan Modal Berharga di Olimpiade Paris
Di atas kertas, Tang merupakan lawan berat yang harus dilewati Arif. Selain pencapaian menembus semifinal Olimpiade Tokyo, Tang punya statistik yang cukup mentereng, yaitu 63 persen kemenangan dari 72 perlombaan.
Walau tergolong pemanah tangguh, kesempatan Arif untuk unggul tetap terbuka. Tang memang bertaburkan prestasi. Namun, ia lebih teruji tampil pada nomor beregu daripada individu. Raihan juara Tang lebih banyak hadir dari nomor beregu, seperti pada Asian Games 2018, saat ia menjuarai tim beregu putra bersama Luo Wei-min dan Wei Chun-heng.
Tidak mutlak
Satu hal yang harus disadari Arif adalah hasil kualifikasi tidak serta-merta menjamin prestasi seorang pemanah pada ajang Olimpiade. Sudah banyak contoh pada nomor recurve individu putra, di mana pemanah yang mencetak poin tertinggi saat kualifikasi ternyata gagal melaju jauh pada fase gugur.
Ini dialami pemanah Korea Selatan, Kim Je-deok, yang mencetak 688 poin pada babak kualifikasi Olimpiade Tokyo. Kim pada akhirnya gagal merebut emas setelah tersingkir pada babak kedua atau 32 besar. Kim saat itu takluk dari pemanah Jerman, Florian Unruh.
Medali emas Olimpiade Tokyo justru diraih oleh Mete Gazoz dari Turki. Pada babak kualifikasi, Gazoz menempati peringkat ke-10. Meski begitu, ia mampu tampil konsisten hingga mengalahkan pemanah Italia, Mauro Nespoli, di final.
Kecenderungan peringkat pertama babak kualifikasi yang gagal pada fase gugur Olimpiade hanya terjadi pada nomor individu putra. Sejak diperkenalkannya babak kualifikasi pada Olimpiade 1992, hanya ada satu pemanah peringkat pertama babak kualifikasi yang pada akhirnya naik podium, tetapi tidak memenangi medali emas.
Dengan begitu, Arif semestinya tidak berkecil hati dan sebaliknya justru harus terpacu tampil lebih baik pada fase gugur. Menilik jejak sejarah, peluang Arif memenangi medali tidak nol.
Perolehan 656 poin Arif pada babak kualifikasi juga sekaligus menempatkan tim beregu campuran Indonesia pada ranking ke-12 dengan raihan 1.326 poin. Perolehan total poin itu hasil penjumlahan poin Arif dan Diananda Choirunisa yang menempati peringkat ke-6 kualifikasi putri dengan 670 poin.
Tim beregu campuran Indonesia akan menantang India yang menempati peringkat ke-5. Adapun India menurunkan Ankita Bhakat dan Dhiraj Bommadevara pada nomor beregu campuran. Pertandingan tim beregu campuran Indonesia dan India dijadwalkan pada Jumat (2/8/2024).
Editor:
PRASETYO EKO PRIHANANTO
Komentar